Inkonsistensi
Ini adalah penyakit kronis lainnya yang saya idap, selain malas. Setelah melakukan inisiasi nvim yang saya posting pada bulan februari 2021 lalu, sehari-hari saya masih bergantung pada Vim
untuk pengeditan LaTex
. Setelah beberapa ratus lembar berkas PDF yang dikompilasi dengan LaTex
, pagi ini, muncul sebuah perasaan yang kembali “menggerayangi”. Jiwa bertualang kembali datang.
Zona nyaman yang selalu saya rasakan saat menggunakan Vim
tak pernah ditemukan saat menggunakan Nvim
. Tidak! Yang salah bukan Nvim
. Saya yang kurang menyediakan waktu untuk menyamankan diri dengan doi. Walaupun wanita tidak suka dibanding-bandingkan, tapi memang karakter pria (saya) saja, yang suka mencari kemiripan-kemiripan yang menyenangkan. Dengan alasan ini, saya mulai membandingkan konfigurasi Vim
dengan Nvim
untuk LaTex
.
Bagaimana bisa menikmati jika tidak nyaman. Ada beberapa poin penting yang menjadi faktor kenapa saya selalu lebih nyaman dengan Vim
saat mengedit LaTex
.
- Konfigurasi engine LaTex yang “sedikit” lebih pas di
Vim
dibandingNvim
yang saya miliki. - Vim-Latex.
- Vim-coc.
PdfLaTex Vs XeLaTex
Walaupun tulisan saya memang sengaja dibuat dengan bertele-tele, tapi, rasanya terlalu berleha-leha, kalau saya jelaskan semua perbedaan PdfLaTex dengan XeLaTex disini. Kalau memang ingin berleha-leha tentang masalah tersebut, sebaiknya konsultasi saja dengan mesin pencari.
Terlepas dari heading, maksud saya cuma menjelaskan salah satu perbedaan konfigurasi vimtex
pada Vim
dengan Nvim
yang saya miliki. Selidik punya selidik saya menggunakan XeLaTex
pada Vim
dan PdfLaTex
pada Nvim
Reformasi
Demi kenyamanan, perlu rasanya menyamakan lingkungan Vim
dengan Nvim
. Waktunya memboyong konfigurasi Vim
ke Nvim
agar sedikit lebih terasa “at home” saat menggunakan Nvim
.
Konfigurasi vimtex
dalam init.vim
sebelumnya:
" Gunakan latexmk sebagai kompiler
let g:vimtex_compiler_latexmk = {
\ 'executable' : 'latexmk',
\}
" Use Xelatex as compiler engine
let g:vimtex_compiler_latexmk_engines = {
\ '_' : '-pdf',
\ 'pdflatex' : '-pdf',
\ 'lualatex' : '-lualatex',
\ 'xelatex' : '-xelatex',
\}
Ada kesalahan persepsi saat membaca manual vimtex yang menyebabkan konfigurasi seperti di atas. Bisa dibaca dari komentarnya, maksud saya mau atur engine XeLaTex
untuk kompiler, pada konfigurasi malah mengaru PdfLaTex
sebagai default. Dan blok konfigurasi yang kedua tak lebih hanya sebagai deklarasi engine kompiler yang bisa digunakan. Belum ada konfigurasi kompilernya sendiri yaitu latexmk
.
Perlu reformasi. Saya pecat deklasi engine, dan tambahkan opsi untuk latexmk
, atur XeLaTex
sebagai engine default. Hapus blok konfigurasi ke-2, edit blok konfigurasi kompiler
" Use Latexmk as compiler
let g:vimtex_compiler_latexmk = {
\ 'executable' : 'latexmk',
\ 'options' : [
\ '-xelatex',
\ '-shell-escape',
\ '-file-line-error',
\ '-synctex=1',
\ '-interaction=nonstopmode',
\ ],
\}
Penasaran arti blok konfigurasinya? Waktu imsak baru saja masuk disini, rasanya akan menguras energi kalau saya bertele-tele lebih jauh. Terlalu banyak bicara…, eh…, menulis mungkin tidak terlalu baik buat puasa saya. Jadi saya sangat menyarankan untuk membaca manual vimtex
untuk mengetahui lebih banyak tentang detil konfigurasi di atas. Intinya disini, pada options
saya menggunakan XeLaTex
sebagai default engine.
Mungkin suatu saat nanti (jangan terlalu percaya), saya buat postingan tentang konfigurasi vimtex
.